Jumat, 01 Juni 2012

METAMORFOSA BUKU


Teknologi komputer menjadi sarana penting pada era modern seperti sekarang ini. Kemajuan teknologi seakan menuntut individu untuk melek informasi, yaitu memiliki wawasan luas dan mampu menguasai informasi yang dibutuhkan. Sarana yang digunakan tidak lain adalah sebuah PC (Personal Computer). Orang yang tidak bisa mengoperasikan komputer patut dipanggil  gaptek(gagap teknologi)..ohh tidak maukan..Makanya harus melek informasi. Melek inormasi bisa diartikan mampu memiliki kemampuan dalam mendapatkan dan mengolah informasi secara cepat dan tepat. Informasi banyak diolah dengan berbagai media salah satunya bentuk digital. Dengan maraknya penggunaan internet, yang dengan mudah mengakses dimana, apa, dan kapan saja informasi yang dibutuhkan, seakan menuntut seseorang untuk bisa mengoperasikan pirantinya, sebut saja komputer.
Buku sampai sekarang tetap menjadi bukti adanya pengetahuan. Dari sanalah berbagai informasi dan pengetahuan muncul. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi, buku yang tadinya berbentuk printout  sekarang bisa diperoleh  dalam bentuk softfile atau E-Book. Jadi sekarang tidak ada alasan lagi untuk mengeluhkan kurang informasi. Biaya bisa menjadi faktor utama seseorang untuk mendapatka suatu beli. Mahasiswa apalagi untuk beli buku saja masih berfikir dua kali, padahal sudah tahu kalau itu bagian dari kebutuhan hidupnya. Sekarang hal itu, sudah tidak ditakutkan lagi, melalui buku yang berbentuk elektronik dan bisa didownload gratis melalui internet, semua orang bisa mendapatkan buku tanpa mengeluarkan biaya.
Buku sangat berharga untuk memanaj diri. Berdasarkan pengalaman saya dan sebagian teman-teman jika sehari saja tidak membaca buku serasa ada yang kurang dan bisa-bisa perilaku atau pikiran menjadi semrawut. Wah pasti tidak mau seperti itukan... so mulailah baca tiap pagii maka akan memberikan nuansa kearah yang fokus dan tindakan yang kita lakukan menjadi terarah kalau boleh megatakan Buku adalah Mukjizat dalam hidup ini.

MASJID NAN MULTIFUNGSI [KAJIAN PERPUSTAKAAN]


Maju mundurnya sebuah negara bisa dilihat dari kualitas perpustakaannya. Perpustakaan dengan jumlah pengunjung dan koleksi yang banyak menjadi salah satu bukti bahwa suatu negara tersebut berkemang, sebaliknya jika perpustakaannya ‘gersang’ alias tidak ada penghuninya walhasil negara tersebut cenderung tidak berkembang dan kualitas masyarakat  sekitarnyapun menjadi lemah. Peran perpustakaan bisa menjadi pondasi dalam menangani lumpuhnya kekrisisan suatu ilmu bagi negara yang tertinggal. Kita lihat saja Amerika, Eropa ataupun Jepang bisa maju dan bisa menjadi negara yang memiliki kekayaan melimpah, banyak negara menginginkan hal tersebut. Semua butuh proses, tidak bisa secara langsung. Urgensi perpustakaan menjadi penting dalam mewujudkan negara untuk lebih baik. Penyediaan koleksi yang sesuai dengan minat dan kebutuhan pemustaka akan menambah khasanah pengetahuan. Kegiatan awal sebaiknya dilakukan Analysis Community yaitu berupa pengidentifikasian terhadap kebutuhan akan kondisi masyarakat sekitar demi mewujudkan perpustakaan yang maju.
                Islam merupakan agama sempurna didunia sekaligus penyempurna dari agama-agama sebelumnya. Senada dengan pengertian islam tersebut perpustakaan juga bisa dikatakan penyempurna dari bangunan- bangunan pada wilayah tertentu. Bagunan tempat ibadah umat islam bernama masjid. Disitulah para muslimin dan muslimat melakukan kegiatan pendekatan dengan Allah. Masjid seakan menjadi icon dari islam itu sendiri. Masjid yang bisanya digunakan untuk tempat sholat berjamaah, atau serangkaian kultum, sekarang berkembang lagi bisa didirikan sebuah perpustakaan majid di sekitarnya.
                Islam sangat mendukung terkait keberadaan perpustakaan sebagai bukti peradaban manusia.  Perpustkaan memiliki kajian ilmu yang sangat luas dan hampir segala ilmu tersedia diperpustakaan. Fungsi dari masjid itu sendirikan sebagia wahana ibadah umat islam untuk mendekatkan diri pada Sang Khalik, selain itu masjid menjadi tempat silaturahmi bagi sesama muslim ataupun non muslim. ada satu hal yan lebih penting lagi, yaitu ada suatu ruang dimana tempat tersebut bisa menjadi nilai plus untuk menambah penegetahuan bagi siapa saja yang berkunjung, dia adalah Perpustakaan Masjid.
                Masjid bisa bertambah fuungsnya yang semula sebagai tempat ibadah, sekarang bisa dijadikan sebagai wahana untuk menuntut ilmu. Koleksi yang mayoritas literatur islam bisa dijadikan sumber ilmu untuk memperkaya khasanah pengetahuan tentang islam itu sendiri. Buku dengan mayoritas koleksinya tentang keagamaan otomatis dapat meningkatkan rasa keimanan dalam diri. Semakin mantap iman seseorang akan bertambah pula rasa ketaqwaan kita pada-Nya. Oleh karena itu sudah saatnyalah bangunan masjid memilki ruang perpustakaan . adanya fasilitas sebuah perpustakaan masjid menjadikan lingkungan sekitar sadar pentingnya membaca dan membaca sekaligus sebagai sarana belajar tanpa batas waktu.

Kamis, 24 Mei 2012

PENGARUH 3S DALAM MEMPERBAIKI CITRA PUSTAKAWAN



             

Akhir-akhir ini pustakawan memilki kesan yang kurang baik. Salah satu yang dikeluhkan pemustaka yaitu pelayanan dari pihak pustakawan sendiri. Ada orang bilang pustakawan yang bertugas diperpustakaan notabene bersikap jutek ataupun cuek. Hal itu menjadi citra buruk bagi pustakawan. Sedangkan untuk merubah citra itu sendiri tidaklah mudah butuh waktu yang tidak cepat. Perlahan tapi pasti, nampaknya menjadi kutipan yang menarik untuk kajian kali ini. Dengan bersikap baik secara rutin dampaknya akan menjadi baik pula. Penerapan 3 S (Senyum, Salam, Sapa) di perpustakaan bisa menjadi tindakan yang patut dilakukan untuk sedikit demi sedikit menghilangkan citra buruk tersebut. walaupun sepele namun ini akan berdampak luas untuk praktek langsung dilapangan.
            Pengertian citra menurut Rhenald Kasali, mendefinisikan citra sebagai kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan. Menarik atau tidaknya sesuatu bisa dilihat dari apa yang ditampilkan. Citra bisa berarti penilaian terhadap diri seseorang atau sesuatu, dalam hal ini pustakawan. Oleh karena itu agar pustakawan memiliki citra yang baik langkah baiknya menerapkan 3 S dalam kesahariannya. Sikap yag ditampilkan pustakawan akan berdampak positif bagi profesi pustakawan itu sendiri, sebaliknya jika kita meyuguhkan sikap yang kurang baik hasilnya akan tambah buruklah citra pustakawan tersebut. Penerapan 3 S, hal kecil yang bisa merubah sesuatu yang tidak berharga menjadi sangat berharga. Dan itu bisa dilakukan oleh pustakawan kita.
Pustakawan merupakan seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan peneglolaan dan pelayanan perpustakaan. Orang yang sudah berkependidikan sudah sepatutnya tahu apa yang sebaiknya dilakukan. Senyum, salam, sapa menjadi sikap yang sepele namun sulit dilakukan bagi pribadi yang tidak supel. Jika peduli dengan profesi kita, seharusnya calon pustakawan ataupu pustakawan sudah sepatutnya, sadar untuk mengimplementasikan dalam keseharian. Dimulai dari hal yang kecil, untuk mempengaruhi perubahan besar dalam diri pribadi pustakawan.
Keramahan bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi pengguna perpustakaan (pemustaka). Dengan keramahan, akan membawa presepsi dalam diri seseorang, khususnya pemustaka untuk tidak segan-segan berkunjung  lagi ke perpustakaan. Perpustakaan yang semakin banyak dikunjungi, menunjukkan  kepedulian untuk menambah pengetahuan yang ada pada dirinya. Kemajuan negara bisa dilihat dari kemajuan perpustakaannya, perpustakaan merupakan aset masa depan. Perpustakaananlah letak semua ilmu berada. Agar pemustaka kuantitasnya banyak, salah satu caranya dengan penampilan pustakawan yang ramah dengan menerapkan 3 S (Senyum, salam, sapa).
Perilaku pustakawan akan berimbas pada citra pustakawan. Pustakawan yang berperilaku santun dan terkesan baik akan memiliki daya tarik tersendiri bagi pemustaka untuk dijadikan sosok yang di idolakan. Dengan begitu, profesi pustakawan akan memiliki kedudukan yang setara dengan profesi lain. 3 S(Senyum, Salam, Sapa) bisa dijadikan jurus terjitu untuk mempengaruhi presepsi pemustaka akan sosok pustakawan. Menerapkan senyum, salam, sapa kemudian menerapkannya akan berdampak pada citra pustakawan yang lebih baik.

Minggu, 13 Mei 2012

INTERKONEKSI PERPUSTAKAAN DENGAN DUNIA



Interkoneksi Perpustakaan dengan Dunia


Perkembangan zaman yang modern ini menuntut kemajuan segala aspek kehidupan, khususnya perpustakaan. Peran Perpustakaan Sangat vital dalam meningkatkan kualitas personal diri seseorang. Kualitas diri seorang terlihat pada ilmu yang dimiliki dan bagaimana dia berucap. Dalam al-quran surat al-alaq di jelaskan pada ayat pertama yaitu “iqro’”  yang berarti bacalah. Dengan membaca literatur-literatur maka akan  bertambahlah wawasan,pengetahuan,dan ilmu pada diri kita. Sebagian orang menganggap membaca hanya membuang-buang waktu saja,menurut saya hal itu hanya bisa dikatakan oleh orang yang “kurang berilmu”. Bagi yang belum terbius dengan yang namanya membaca segera  introspeksi diri .
            Perpustakaan merupakan wakil dari khazanah pengetahuan dunia. Disini saya akan membahas masalah peran urgensi perpustakaan, saya mengambil tiga aspek yang dapat mengoneksikan ketiganya. Apa saja itu? Ketiga hal yang dimaksud yaitu manusia ,perpustakaan,dan dunia. Ketiganya jika di telaah mendalam akan terjalin suatu hubungan yang saling bermanfaat.  Peradapan manusia dituntut untuk terus berkembang mau tidak mau harus bersikap realistis dalam menghadapi realita yang ada. Sikap itu sangat berpengaruh tentunya, kenyataan yang ada perpustakaan akhir-akhir ini menjadi suatu objek vital bagi pengnggunanya dalam memperoleh informasi yang begitu generalnya.
            Perpustakaan itu sendiri dapat diartikan suatu lembaga atau instansi yang mengolah suatu bahan pustaka baik koleksi buku dan non buku untuk kemudian di susun menggunakan sistem yang ada guna memudahkan pemustaka dalam proses temu kembali informasi. Koleksi yang ada tidak hanya sekedar koleksi yang berisi tentang daerah setempat  saja,namun ditekankan lagi perpustakaan memiliki koleksi yang mendunia.  Peran masyarakat disini berfungsi  sebagai suatu kelompok pengguna (user) perpustakaaan yang berkontribusi dalam mengembangkan pengetahuan sedangkan dunia  itu sebagai sumber-sumber informasi. Perpustakaan menjembatani kedua nya untuk saling berinterkoneksi dalm khazanah literatur yang ada. Manusia diberi Allah akal pikiran salah satunya guna mampu peka terhadap lingkungan, dalam aspek lebih luas dunia berkontribusi dalam memberikan informasi untuk dikaji oleh manusia sebagai bahan referensi. Wadah untuk menampung karya-karya dari manusia adalah perpustakaan,sehingga banyak ilmu pengentahuan yang bisa didapatkan.
            Kecanggihan Teknologi juga mempermudah manusia dalam mengakses informasi yang ada. Dahulu yang masih menggunakan sistem katalog dalam penemuan informasi sekarang sebagian perpustakaan yang sudah terjamah teknologi banyak yang menggunakan suatu software kemudian  berkoordinasi dengan internet menjadikan  suatu sistem informasi alhasil lebih efisien dalam penelusuran suatu koleksi yang di cari. 
            Perpustakaan menjadikan pemustaka yang humanis dan berintelektual dengan memanfaatkan khazanah literatur dari koleksi  bahan pustaka baik buku maupun nonbuku dengan pengklasifikasian yang sistematis dan itu berawal dari seorang pustakawan yang handal. Jika Anda ingin berkeliling dunia maka optimalkan peran perpustakaan sebagai wahana wawasan dunia.
By:Faraziz

Sabtu, 12 Mei 2012

PERAN MAJALAH FATAWA DALAM MENINGKATKAN NILAI RELIGIOSITAS UMAT ISLAM


PERAN MAJALAH FATAWA DALAM MENINGKATKAN NILAI RELIGIOSITAS UMAT ISLAM
Farida Rahmawati
Jurusan Ilmu Perpustakaan-Fakultas Adab-UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Abstrak
Tulisan ini bermaksud untuk membahas tentang peran Majalah Fatawa dalam meningkatkan nilai religiositas pada diri umat, khususnya umat islam. Majalah menjadi primadona tersendiri bagi penggunanya untuk menambah wawasan terkait rubrik majalah yang dipilih. Majalah merupakan salah satu jenis terbitan berseri atau berkala yang memuat artikel, cerpen, atau tulisan-tulisan dengan tema tertentu. Majalah Fatawa menyajikan informasi seputar kehidupan agama, antara lain terdapat rubrik Siyasah,Akidah,Akhlak, Manhaj, Arkanul Islam, Muamalah,Khutbah Jum’at, berita aktual islam,Tafsir,Mufti Kita, Sapa Pembaca, Konsultas Agama, Qaul 4 imam, Resesnsi Kitab, kesehatan dan Pengobatan. Serangkaian rubrik tersebut pembahasannya mengarah pada hukum ataupun berlandaskan ajaran islam, tidak jarang sebagai penguat artikelnya penulis mencantumkan ayat al-qur’an atau Hadist. modernitas terkadang membuat fana akan ilmu agama, namun dengan adanya majalah Fatawa yang menyediakan pengetahuan dan kabar agama islam, bisa menjadi referensi dalam membentengi iman dan meningkatkan nilai religius kita pada sang Khalik. Nilai Religius dalam diri manusia tercermin dari tindakan yang dilakukan, jika memilki landasan yang baik dalam hal ini basic agamanya kuat maka seseorang akan cenderung berlaku baik, sebalikanya seseorang yang kurang penegtahuan agamanya akan bertindak kurang baik. Majalah Fatawa yang mayoritas tulisannya mengupas kehidupan dan ajaran islam,  menjadikan pembacanya paham betul akan bagaimana harus bersikap, bertutur kata atau berperilaku yang baik. Kemantapan jiwa akan nilai religius dalam diri akan meningkat, seiring dengan ketelatenan individu dalam membaca artikel-artikel agamis seperti rubrik yang disediakan pada Majalah fatawa dengan tema berbeda tiap  edisinya.

Kata-kata  Kunci : Majalah Fatawa,Terbitan berseri,Nilai Religiositas,Agama Islam

PENDAHULUAN
M
ajalah merupakan salah satu jenis terbitan berseri yang memiliki ciri khusus/karakteristik tersendiri. Inilah  yang membedakan majalah dengan koleksi lain sebagai media informasi baru yang lebih efektif. Perkembangan informasi yang luas menuntut para pencari informasi terus sigap dan cepat dalam mengolah data-data yang ada di lapangan untuk kemudian disinergikan dengan pengetahuan yang ada. Dari serangkain proses tersebut menghasilkan informasi yang siap untuk  dikonsumsi oleh masyarakat luas dan bisa jadi nantinya menjadi pengetahuan baru.
Majalah yang dalm bahasa Inggris disebut magazine, terbagi menjadi dua jenis yaitu majalah populer dan majalah ilmiah populer. Majalah populer ditandai dengan bahasanya yang mudah dimengerti oleh orang awam, lebih banyak bersifat menyampaikan berita terbaru,tulisan kebanyakan ditulis oleh wartawan dari majalah yang bersangkutan walaupun ada juga artikel sumbangan dari bukan wartawannya. Biasanya topik yang dibahas majalah populer itu bersifat agak luas, tetapi tetap ada fokus terhadap topik tertentu. Majalah populer dan majalah ilmiah populer dapat dilanggan dengan membayar dimuka untuk satu tahun, tetapi dapat juga dibeli setiap nomor majalah itu diterbitkan. Contoh untuk majalah populer yaitu Femina,Kartini yang fokus pembahasannya pada dunia perempuan. Jenis majalah yang kedua, yaitu majalah ilmiah populer. Tulisan yang dimuat dalam majalah ilmiah populer bersifat keilmuan yang praktis dan menggunakan bahasa yang mudah diceran oleh masyarakat awam. Walaupun demikian, untuk beberapa majalah yang topik bahasannya agak sangat spesifik, ada juga kesulitan memahami artikel-artikelnya terutama untuk orang-orang yang tidak bisa membaca dalam bidang keilmuan yang dibahas.  Contoh majalah ilmiah populer misal Trubus  yang membidik masalah-masalah praktis bidang pertanian, perikanan, peternakan baik dari segi budidaya, mapun pemasarannnya.
Literatur sumber primer biasanya majalah. Kenapa majalah, karena majalah dinilai sebgai sarana komunikasi  atau pertukaran informasi formal. Informasi yang dimaut dimajalah lebih Mutakhir daripada informasi dalam bentuk lain seperti buku. Majalah dalam waktu beberapa minggu akan memeunculkan tulisannya setelah penemuan, sedangkan buku harus menuggu 1 atau 2 tahun untuk bisa menikmati penemuan yanga ada. Karena itu majalah banyak diminati pemakai terutama ilmuan. Majalah mengupas informasi yang aktual dan terpadu dan terpercaya, karena bersumber dari fakta atau keadaan yang ada dan jelas landasannya.

PENGERTIAN MAJALAH FATAWA
Majalah Fatawa merupakan salah satu contoh majalah yang mengupas sisi lain dari agama islam. Majalah yang memiliki ukuran panjang 27,5 x 20 cm ini menyuguhkan ilustras yang menarik pada tampilan covernya.  Semboyan dari Majalah Fatawa yaitu Mendekati Ummat kepada Ulama. Majalah yang tiap edisinya mencetak kurang lebih sekitar 65 halaman ini dengan kualitas kertas berbeda-beda pada sebagian rubrik yang dibahas. Majalah Fatawa nampak menarik karena meyuguhkan ilustrasi pada tiap artikelnya dan tidak jarang ada halamn iklan yang memuat gambar-gambar buku terbaru. Konten yang disediakan Majalah Fatawa mayoritas membahas tentang kehidupan islam yang aktual dan informatif. Pada majalah fatawa terdapat rubrik sebagai berikut Siyasah, Akidah, Akhlak, Manhaj, Arkanul Islam, Mua’malah, Khutbah Jum’at, Aktual, Tafsir, Mufti kita, Sapa Pembaca, Konsultasi agama, Qaul 4 Imam, Resensi Kitab, kesehatan dan Pengobatan. Siyasah memuat berita populer terkait problematika islam dalam waktu satu bulan. Perlu diketahui Majalah Fatawa terbit setiap bulan sekali. Rubrik aqidah berisi artikel dengan pembahasan yang memantapkan kita akan artinya hidup yang sesungguhnya bahwa untuk selalu beriman dan taat akan perintah Allah. Dan juga mengingatkan umat islam akan Firman Allah, “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku” (adz-Dzaariyaat:56). Rubrik Akhlak memberikan gambaran pada seseoran akan sifat yang patut dilakukan ataupun sifat-sifat buruk yang akan mendatang mudhorot.  Arkanul Islam mengupas dari rukun islam itu sendiri yang dikemas dengan berbagai topik yang menarik. Mu’amalah berkaitan masalah sistem ekonominya islam. Khutbah Jum’at berisi rangakain materi ceramah pada sholat jum’at. Aktual berisi berita paling aktual yang mengacu pada kejadian langsung. Tafsir tulisan seputar penafsiran al-qur’an ataupun hadist. Mufti Kita bisa disebut cerpennya majalah fatawa. Sapa Pembaca merupakan ruang interaksi antara pembaca dengan tim redaksi, dari sinilah saran dan kritik bernaung guna majalah yang lebih baik kedepannya. Dari sapa pembaca tersebut, bagi siapa saja yang memiliki problem terkait islam akan dibahas detail pada Rubrik Konsultasi Agama. Qoul 4 Imam berisi artikel tentang pendapat-pendapat dari berbagai madzab yang ada,diantaranya ada 4 madzab yang terkenal di Indonesia. Resensi Kitab memperkenalkan para pembaca tentang kitab-kitab beserta isi ringkasnya. Kesehatan dan Pengobatan merupakan rubrik yang melebihkan pada kesehatan jasmani ala islam. Semua rubrik diatas memberikan penyegaran dan penambahan keilmuan terhadap pembaca.
PERAN MAJALAH FATAWA DALAM ISLAM
            Islam merupakan agama yang paling sempurna dan memberikan ajaran yang benar terhadap umatnya.  Adapun ajarannya yaitu memberikan jalan keluar dari segala problema hidup, membuat harapan tentang kehidupan yang lebih baik dan pola hidup dalam masyarakat yang lebih baik. Dari serangkaian ajaran tersebut dapat dimuat pada Majalah yang bernama Majalah Fatawa. Rubrik yang disajikan berkaitan langsung dengan problematika islam baik dari sisi apapun yang nantinya akan mendapat solusi dari permasalahan. Islam merupakan penggerak yang tidak ada tandingannya dan tak dapat dimusnahkan dengan ketajaman pedang atau peluru begitupula majalah Fatawa akan terus terbit untuk  mengingatkan dan saling berbagi informasi agar tetap teguh dan meningkat rasa iman dan taqwa kita kepada Allha SWT. Maraknya informasi yang tidak ada landasannya dan terkesan ngawur bisa berimbas pada pola pikir yang salah.  Dengan kekonsistenannya membahas rubrik keislaman, majalah fatawa mampu bertahan dan akan terus mempengaruhi pembacanya agar selalu meningkatakan kecintaan akan agama yang paling sempurna dan paling  benar yaitu agama islam.
PERAN MAJALAH FATAWA DALAM NILAI RELIGIOSITAS
            Tingkat Rohani antara individu satu dengan yang lain tidaklah sama. Banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya kesabaran. Dari kesabaran dalam berbuat, akan menentukan hasil. Baik dan buruk termasuk  hasil konsekuensi dari apa yang dilakukan. Nilai merupakan tolok ukur hidup. Kita hidup ini sadar atau tidak selalu dinilai. Apabila ingin mendapatkan penilaian yang baik hendaklah berbuat kebajikan, sedangkan ingin mendapatkan penilaian yang buruk hendaklah berbuat keburukan (semoga tidak termasuk golongan in). Hidup didunia hanya sementara atau istilah orang Jawa mampir ngombe, alangkah baiknya dioptimalkan untuk berbuat kebaikan sebanyak banyaknya. Kebaikan yang timbul dalam diri individu menujukkan tingkat nilai religiositas atau tingkat keimanan yang tinggi. Nilai religiositas bisa dikatakan sebuah titik dimana kematangan baik jiwa dan raga bersatu membentuk perilaku yang taat pada agama. Untuk membangun tingkatan religiositas yang lebih tinggi diperlukan adanya kajian-kajian islam yang bisa menggugah jiwa seseorang untuk berlomba-lomba dalam berbuat kebajikan. Tulisan menjadi sumber inspirasi dalam melakukan tindakan. Dalam hal ini Majalah Fatawa yang notabene membahas agama islam bisa mempengaruhi diri pembaca untuk memotivasi dirinya sendiri agar lebih ta’at pada Allah SWT. Kajian yang berbeda tiap bulannya diharapkan memberikan pengetahuan baru dan menambah rasa ketaqwaan kita pada Sang Khalik.
DAMPAK MAJALAH FATAWA UNTUK UMAT ISLAM
            Majalah Fatawa dengan semboyannya “Mendekatkan Ummat kepada Ulama” sudah jadi barang bukti bahwa majalah fatawa memiliki urgensi dalam mengkaji islam. Rosulullah mengajarkan umatnya untuk selalu belajar,belajar dan belajar. Majalah Fatawa dengan konten yang sesuai kondisi masyarakat dan kajian islam yang akurat dan sederhana dirasa sangat dibutuhkan untuk ummat islam khususnya dalam mengetahui kondisi sosial masyarakat sekarang yang dikomparasikan dengan landasan agama islam yaitu al-qur’an dan al-hadist. Keberadaan majalah fatawa sangatlah diperlukan untuk mengurangi krisis kebaikan yang akhir-akhir ini tingkat moralitas umat islam cenderung turun. Penyebab krisis moral berasal seiring dengan marakanya paham westernisasi (aliran barat) yang mulai ditiru oleh sebagian umat. Adanya majalah Fatawa tentunya berpengaruh besar untuk menciptakan generasi umat islam yang tindakannya berlandaskan al-qur’an dan hadist. Suatu Fenomena dimana umat islam bisa meneladani perilaku dan akhlak Nabi saw. yang mulia.  Oleh karen itu karya dari majalah Fatawa ini diharapkan menjadi referensi wajid bagi umat islam untuk meningkatkan nilai religiousitas pribadi sekaligus bisa menjadi inspirasi dalam melakukan perilaku sehari-sehari.
KESIMPULAN
            Majalah yang merupakan jenis dari terbitan berkala memiliki posisi tersendiri dalam meyajikan informasi yang akuarat dan faktual. Majalah Fatawa memposisikan dirinya sebagai majalah yang membahas bidang agama islam. Majalah yang terbit satu bulan sekali mengangkat masalah seputar agama islam, baik dari segi contoh perilaku baik buruk, tafsir, konsultasi agama dan pengetahuan yang terus berkembang dikaji disini dengan bahasa dan penulisan yang sederhana sehingga masyarakat umum bisa menikmatinya. Konten dalam Majalah Fatawa memotivasi pembaca untuk terus meningkatkan rasa ta’at, patuh dan syukur kepada Allah SWT. Pembahasan artikel yang mayoritas problematika islam menjadikan suatu perenungan dalam diri umat islam untuk senatiasa megevaluasi diri agar lebih baik. Peran Majalah Fatawa begitu penting dalam mengetahui informasi khususnya bidang islam dan pengetahuan baru terkait khasanah keislaman yang menjadikan umat islam berani menyikapi segala permasalahan yang ada. Nilai Religiositas umat islam akan nampak pada semangat untuk memperbaiki kualitas iman dan beragama harus tetap dipupuk. Umat Islam yang berkualitas akan berdampak pada Karya Majalah Fatawa lebih baik, sedangkan Karya Majalah Fatwa berkualitas menjadikan umat islam lebih baik.












DAFTAR PUSTAKA

Fatawa: mendekatkan ummat kepada ulama. Vol.II No.11|September 2006/Sya’ban 1427.
HS, Lasa. 1994. Pengelolaan Terbitan Berkala, Penerbit Kanisius,Yogyakarta.
Sulistyo-Basuki. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Tharsyah,Adnan Ath. 2006. Yang disenagi Nabi dan yang tidak disukai,Gema Insani, Jakarta.
Yulia, Yuyu.2009. Materi pokok pengembanagn koleksi, Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.
Partanto, Pius A dan M. Dahlan Al Barry. 2001. Kamus ilmiah populer, Penerbit “ARLOKA”, Surabaya.
Nur, Moh. Yusuf A. 2004. Mutiara Hikmah, Mutiara Press, Yogyakarta.
Psikologika : Jurnal pemikiran dan Penelitian Psikologi. Penerbit fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia.
HS, Lasa. 2009. Surga Ikhlas: Luruskan hati raih kebahagiaan, penerbit Jogja Great!Publisher, Yogyakarta.