Kamis, 24 Mei 2012

PENGARUH 3S DALAM MEMPERBAIKI CITRA PUSTAKAWAN



             

Akhir-akhir ini pustakawan memilki kesan yang kurang baik. Salah satu yang dikeluhkan pemustaka yaitu pelayanan dari pihak pustakawan sendiri. Ada orang bilang pustakawan yang bertugas diperpustakaan notabene bersikap jutek ataupun cuek. Hal itu menjadi citra buruk bagi pustakawan. Sedangkan untuk merubah citra itu sendiri tidaklah mudah butuh waktu yang tidak cepat. Perlahan tapi pasti, nampaknya menjadi kutipan yang menarik untuk kajian kali ini. Dengan bersikap baik secara rutin dampaknya akan menjadi baik pula. Penerapan 3 S (Senyum, Salam, Sapa) di perpustakaan bisa menjadi tindakan yang patut dilakukan untuk sedikit demi sedikit menghilangkan citra buruk tersebut. walaupun sepele namun ini akan berdampak luas untuk praktek langsung dilapangan.
            Pengertian citra menurut Rhenald Kasali, mendefinisikan citra sebagai kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan. Menarik atau tidaknya sesuatu bisa dilihat dari apa yang ditampilkan. Citra bisa berarti penilaian terhadap diri seseorang atau sesuatu, dalam hal ini pustakawan. Oleh karena itu agar pustakawan memiliki citra yang baik langkah baiknya menerapkan 3 S dalam kesahariannya. Sikap yag ditampilkan pustakawan akan berdampak positif bagi profesi pustakawan itu sendiri, sebaliknya jika kita meyuguhkan sikap yang kurang baik hasilnya akan tambah buruklah citra pustakawan tersebut. Penerapan 3 S, hal kecil yang bisa merubah sesuatu yang tidak berharga menjadi sangat berharga. Dan itu bisa dilakukan oleh pustakawan kita.
Pustakawan merupakan seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan peneglolaan dan pelayanan perpustakaan. Orang yang sudah berkependidikan sudah sepatutnya tahu apa yang sebaiknya dilakukan. Senyum, salam, sapa menjadi sikap yang sepele namun sulit dilakukan bagi pribadi yang tidak supel. Jika peduli dengan profesi kita, seharusnya calon pustakawan ataupu pustakawan sudah sepatutnya, sadar untuk mengimplementasikan dalam keseharian. Dimulai dari hal yang kecil, untuk mempengaruhi perubahan besar dalam diri pribadi pustakawan.
Keramahan bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi pengguna perpustakaan (pemustaka). Dengan keramahan, akan membawa presepsi dalam diri seseorang, khususnya pemustaka untuk tidak segan-segan berkunjung  lagi ke perpustakaan. Perpustakaan yang semakin banyak dikunjungi, menunjukkan  kepedulian untuk menambah pengetahuan yang ada pada dirinya. Kemajuan negara bisa dilihat dari kemajuan perpustakaannya, perpustakaan merupakan aset masa depan. Perpustakaananlah letak semua ilmu berada. Agar pemustaka kuantitasnya banyak, salah satu caranya dengan penampilan pustakawan yang ramah dengan menerapkan 3 S (Senyum, salam, sapa).
Perilaku pustakawan akan berimbas pada citra pustakawan. Pustakawan yang berperilaku santun dan terkesan baik akan memiliki daya tarik tersendiri bagi pemustaka untuk dijadikan sosok yang di idolakan. Dengan begitu, profesi pustakawan akan memiliki kedudukan yang setara dengan profesi lain. 3 S(Senyum, Salam, Sapa) bisa dijadikan jurus terjitu untuk mempengaruhi presepsi pemustaka akan sosok pustakawan. Menerapkan senyum, salam, sapa kemudian menerapkannya akan berdampak pada citra pustakawan yang lebih baik.